Perbedaan Peeling dan Facial dalam Memutihkan Wajah

Ada banyak cara yang ditempuh wanita untuk melakukan treatment demi kecantikan kulitnya agar lebih percaya diri. Teknologi yang kian berkembang juga mendukung pengadaan alat yang lebih canggih, tak terkecuali di bidang perawatan kulit. Beberapa tahun ke belakang, teknik facial dan peeling sangatlah diminati oleh wanita untuk mengangkat sel kulit mati dan memicu perkembangan regenerasi sel baru agar wajah tampak mulus dan cerah.

Namun, ternyata banyak sekali yang tidak tahu apa perbedaan peeling dan facial. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang mirip, tapi ternyata memiliki beberapa perbedaan lho! Pelajari lebih lanjut agar Anda dapat memutuskan, kira-kira lebih nyaman yang mana ya dan bagaimana jika dihubungkan dengan kemungkinan untuk memutihkan wajah? Lihat perbedaan dari berbagai segi berikut.

Tujuan Khusus (Ditinjau dari Cara Memutihkan Wajah)

  • Facial ditujukan untuk melembabkan kulit wajah dan mengikis sel kulit mati agar terlihat lebih kenyal dan kencang, dan perawatan ini biasanya hanya sebatas pada lapisan epidermis (lapisan paling luar pada kulit). Facial bisa membuat kulit wajah tampak lebih cerah, namun tergantung kepada bahan krim yang digunakan ketika perawatan.
  • Sedangkan peeling memang memiliki tujuan yang tidak berbeda jauh, yakni membuat kulit tampak lebih awet muda dengan mengurangi kerut dan menghilangkan bekas komedo, jerawat, serta sulitnya mencegah penyebab flek hitam akibat polutan dan paparan sinar matahari. Perawatan dapat menembus pada lapisan kulit yang lebih dalam jika dibandingkan dengan facial yaitu bisa hingga ke lapisan dermis (lapisan tengah pada kulit).

Perawatan dengan peeling dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan, karena peeling terdiri dari 3 jenis yaitu:

  • Peeling superficial, dimana pengelupasan akan merambah pada kulit ari, lapisan tanduk, sampai ke dermis bagian atas.
  • Medium peeling, dimana pengelupasan akan merambah sampai ke dermis bagian atas.
  • Deep peeling, dimana pengelupasan akan merambah sampai ke dermis bagian bawah.
    Peeling pun bisa membuat wajah lebih cerah dan ada kemungkinan hasilnya dapat lebih optimal, karena prosesnya bisa hingga ke dalam.

Bahan

  • Facial pada umumnya menggunakan scrub. Scrub dapat diartikan sebagai sebagai bahan eksfoliasi (pengelupasan) kulit yang terdiri dari butiran-butiran halus yang memiliki tekstur sedikit kasar.
  • Peeling pada umumnya menggunakan gel, krim, ataupun cairan yang mengandung berbagai macam jenis zat kimia dengan tekstur yang lebih lembut. Bahan utamanya biasanya berupa asam glikolat atau asam trikloroasetat. Kedua zat ini ditujukan untuk mencerahkan kulit wajah karena mampu menghilangkan lapisan kulit mati dan menghambar hiperpigmentasi kulit (penggelapan).

Tata Cara

  • Facial dapat dilakukan dengan menggosokkan dan memijatkan pada kulit wajah, dibiarkan sebentar, kemudian dibasuh dengan air.
  • Peeling dapat dilakukan dengan mengoleskan saja dan mendiamkannya selama beberapa waktu sampai meresap sendiri kepada kulit.

Jangka Waktu

  • Facial sebaiknya dilakukan setiap 2 minggu sekali saja.
  • Sedangkan peeling dilakukan sekali setiap 3 bulan. Karena jangka waktunya lebih panjang, ada kemungkinan memutihkan wajah menjadi relatif lebih lama terlihat hasilnya.

Jangka waktu tersebut erupakan rata-rata pemakaian pada umumnya. Karena setiap orang memiliki kondisi kulit berbeda, maka yang terpenting adalah melakukan secara rutin sesuai anjuran dokter maupun ahlinya.

Efek Samping

Efek samping facial diantaranya:

  • Menimbulkan Jerawat: Jika scrub yang digunakan kurang cocok dengan karakteristik kulit, biasanya efek jangka pendek dapat menimbulkan jerawat
  • Iritasi: Apabila pijatan yang dilakukan menggunakan alat terlalu kencang dan tidak sesuai dengan prosedur, maka cukup berbahaya karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit wajah
  • Sensitif Terhadap Make-Up: Sebaiknya, sebelum dan sesudah melakukan facial jangan menggunakan make up karena dapat membuat terjadinya reaksi antara bahan-bahan kimia yang digunakan. Namun jika Anda memang diharuskan untuk menggunakan, segera konsultasikan bagaimana produk yang baik agar tetap aman bagi kulit Anda.

Sedangkan efek samping peeling diantaranya:

  • Perih: Tidak jauh berbeda dengan facial, penggunaan bahan kimia yang tidak cocok pada proses peeling dapat menyebabkan kulit menjadi sensitif dan terasa perih, bisa juga menimbulkan jerawat.
  • Kulit Tipis: Apabila Anda melakukan deep peeling, maka salah satu efek sampingnya adalah pengelupasan akan lebih dalam karena sampai pada lapisan tengah pada kulit. Kulit tipis akan membuat Anda rentan terhadap polutan dan sinar matahari sehingga bisa membuat kulit lebih sensitif dari sebelumnya. Untuk itu pahami dulu mana yang terbaik untuk diri Anda.
  • Tampak Bekas Luka: Karena kulit tipis tersebut, ada kemungkinan akan tampak bekas luka khususnya apabila luka tersebut dapat dikatakan parah sehingga tidak dapat disembunyikan lagi. Biasanya, orang-orang yang memiliki luka atau penyakit kulit sebelumnya pada wajah tidak dianjurkan melakukan peeling.
  • Infeksi: Apabila kondisi kulit Anda tidak cocok, termasuk pernah mengalami luka atau penyakit lainnya, peeling dapat menyebabkan infeksi kembali lagi dan sangat berbahaya bagi kulit Anda.

Itulah perbedaan peeling dan facial. Kedua perawatan ini mungkin saja tidak cocok digunakan untuk beberapa orang khususnya mereka yang memiliki kulit sensitif. Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit atau kecantikan agar mendukung pengetahuan Anda terhadap kondisi dan karakteristik kulit Anda sendiri dan tidak salah mengambil langkah.

Selain itu, pertimbangkan untuk mempelajari tata cara untuk memutihkan wajah kering, memahami tips memilih pelembab wajah, ataupun menggunakan masker alami untuk mencerahkan kulit. Banyak sekali pilihan yang dapat dicoba di rumah dengan harga yang tentunya terjangkau. Masker pemutih wajah dapat berupa masker jahe dan cuka maupun masker buah untuk memutihkan wajah. Kenali dirimu, dan lakukan yang terbaik!